Komunikasi dengan anak itu gampang-gampang susah ya.
Terlalu keras ataupun terlalu lembut akan sama-sama berdampak kurang baik terhadap anak.
kadang sebagai orang tua, kita juga cuek dengan hal-hal kecil yang sebenarnya bisa berdampak besar dalam tumbuh kembang anak.
Nah, komunikasi yang baik dengan anak-anak adalah bagaimana mendorong anak untuk mau berbicara dengan orang tuanya.
Sehingga anak dapat memberi tahu apa yang mereka rasakan dan pikirkan.
Sebaliknya, kita juga dapat benar-benar mendengarkan dan merespons terhadap segala hal.
Jadi bukan hanya hal baik atau kabar baik, tapi juga kemarahan, rasa malu, kesedihan dan ketakutan.
Kita sebagai orang tua pasti mengalami tantangan saat harus berhadapan dengan anak, karena menjadi orang tua adalah proses belajar seumur hidup
Apa yang harus kita lakukan dengan anak yang berteriak di carseat-nya, mencubit adik bayinya, menolak makan sayur, melempar buku di perpustakaan, atau lari-larian di supermarket?
Buku yang disusun berdasarkan berbagai tantangan dan konflik umum ini merupakan “pertolongan pertama” untuk strategi komunikasi, termasuk bab yang membahas tentang anak-anak berkebutuhan khusus dan autisme.
Buku panduan yang ramah pengguna ini akan memberdayakan para orangtua dan pengasuhnya untuk menjalin hubungan yang menyenangkan dengan anak-anak berusia 2 tahun yang tidak bisa diajak bekerja sama, si 3 tahun yang kasar, si 4 tahun yang galak, si 5 tahun yang tidak bisa diatur, si 6 tahun yang egois, dan si 7 tahun yang tidak patuh.
Semua tip dan cara yang ada dalam buku ini akan membantu anak untuk menjadi mandiri, mampu bekerja sama, dan mempererat hubungannya dengan orangtua, guru, saudara kandung, dan teman-teman sebayanya.